Sabtu, 10 November 2007

Ceracau Gerbang Kehidupan

Kadang kita terus berujar tentang nasib yang tengah kita alami. Menceracau kian kemari tanpa jelas  memaknai semua kata. Menginterpretasikan, apa yang menjadi upaya untuk kemajuan sebuah jati diri sejati.


Ini adalah pembuka, sebuah temuan yang harus kita lakukan dengan segala kerendahan yang ada pada diri. Mencoba untuk melihat kembali, semua yang sebenarnya tidaklah milik kita lagi. Mencoba untuk terus - terus teringat akan kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat.

Semuanya menjadi lebih baik, kalau kita mempunyai hati yang teduh, seperti sedang dimabuk asmara dengan segudang gundah di hati kita.(***)

Selengkapnya.....