Rabu, 27 Februari 2008

Pacar ku..

Punya pacar adalah suatu hal yang belakangan menjadi "trend" bagi kalangan remaja. Apalagi bagi mereka yang namanya ABG alias anak bari gede. Gaya hidup seperti ini seolah menjadi gengsi bagi mereka -gengsi gede-gedean- kayak film aja yah... Katanya klo ga punya pacar ga bisa malam mingguan. Katanya kalau ga punya pacar ga ada teman curhatnya. Katanya...

Wah banyak lagi deh alasan lainnya yang mereka lontakan ketika pertanyaan yang sama sempat kita lontarkan. Tidak itu saja, ada hal yang lebih parah lagi yang akan kita temui pada ABG yang sedang kasmaran ini. Minggu pagi misalnya, semuanya serba sibuk, apalagi yang namanya cewek, mulai dari memilih baju yang pas dengan momen dan banyak lagi serentetan "kegiatan" yang mereka lakukan yang tujuannya hanya satu, biar tampil ideal dimata cowoknya. Sayang sekali ya, situasi seperti ini harus kita saksikan dan apalagi kalau situasi ini harus kita alami sendiri. Sebenarnya, bukan tidak boleh kita mengimpikan mempunyai seorang pacar. Apalagi pacar yang bisa membawakan sebuah perbaikan pada diri kita. Misalnya, dengan adanya pacar disekolah kita jadi bersemangat untuk belajar -kan malu kalau kalah dari pacar atau kan malu kalau kita tinggal kelas sementara pacar kita juara kelas-. Mungkin, kalau hal seperti ini malah sangat mendukung sekali. Atau juga pacar akan membawa kita pada perubahan yang positif, dari yang dulu kita jadi anak yang ga bener menjadi anak yang berguna atau bla..bla... Siapapun pasti mendukung kehadiran pacar dalam hidup kita. Tapi sayangnya, yang terlihat saat ini, pacar yang dimiliki seorang ABG adalah pacar kebanggaan dan cenderung untuk main-main. Jarang sekali pacar yang mereka gandeng bisa memberikan sebuah perubahan yang berarti dalam hidup mereka. Apalagi diusia mereka yang masih sangat dini, perubahan gampang sekali mempengaruhi hidup mereka. Mereka ini masih berada dalam masa pertumbuhan yang tidak saja mencakupi tubuh tapi juga pertumbuhan dari dalam diri mereka itu sendiri. Pertumbuhan pada diri ini lah yang sering kali terlupakan sehingga yang nantinya lahir adalah karekter-karekter yang tidak indah, karakter yang rusak. Kesalahan sebenarnya tidak saja kita lontarkan pada mereka yang masih dalam masa perubahan ini. Kesiapan dari orang terdekat pun menjadi patokan dalam melewati siklus ini. sehingganya apa yang diharapkan dan apa yang diinginkan menjadi sebuah kenyataan tanpa ada cacat dan celanya. ABG yang tadinya menjadi buah pembicaraan dengan tingkah dan perilaku mereka menghadirkan ketidaknyamanan mata memandang menjadi seorang ABG yang sangat dihargai dan dipandang sebagai generasi penerus yang akan memikul segudang harapan dari orang-orang tercinta. Adalah sebuah kebanggaan ketika kita ada dengan segudang prestasi yang akan kita tampilkan kepermukaan. Meskipun keberadaan seorang pacar itu dianggap tabu, namun dengan siklus perubahan pada hal yang lebih baik yang ia berikan menjadikannya berarti dan dapat dihargai. Dan keinginan memiliki seorang pacar tak lagi buat malam mingguan, curhat dan kebanggan. Gantilah status mereka sebagai seorang yang bisa dihargai dalam kehidupan ini.(***)

Selengkapnya.....

Minggu, 24 Februari 2008

Jalan Pintas itu Rusak


Percikan air bercampur lumpur yang menggenang di JL. Belakang Tangsi I ini membuat pengunjung yang akan melewati jalan ini berfikir kembali untuk melewatinya. Jalan kecil yang berujung pada Jl. M. Yamin hingga ke persimpangan Jl. Belakang Tangsi II, selain rusak dan tergenang air juga sangat sulit dilewati karena banyaknya truk-truk yang parkir ditempat ini.

Kamis (21/1), terlihat bahwa sebagian badan jalan yang biasanya digunakan sebagai jalan pintas menuju Perpustakaan Daerah Sumatera Barat dari Pasar Raya Padang ini penuh genangan air. Diperkirakan genangan air ini terjadi akibat hujan yang mendera kota Padang dari sore hingga malam harinya.



Ismail salah seorang warga yang tinggal di jalan ini mengatakan, kondisi jalan yang rusak ini sudah berlangsung lebih dari setengah tahun. Sebelumnya pemerintah sudah melakukan perbaikan untuk jalan ini, namun perbaikan yang dilakukan tidak selesai hingga menumpu pada Jl. M. Yamin sebagai jalan utama yang menjadi ujung tumpuannya ini.

"Perbaikan jalan ini terakhir kalinya dilakukan pada tahun 2007, lebih kurang enam bulan yang lalu. Sayangnya perbaikan tidak selesai dan hanya sampai di ujung persimpangan. Yang diperbaiki pun lebih pada Jl. Belakang Tangsi II. Dan pengerjaan pun terjadi disaat jalan yang sekarang becek sedang kering. Makanya mereka tidak melihat kondisi yang sebenarnya. Hanya saja dijanjikan untuk diselesaikan perbaikan hingga keujung tetapi sampai saat ini belum jalan," tuturnya.

Kemudian ditambahkannya bahwa kondisi kerusakan ini juga dipicu oleh bebeban berat yang selalu dibawa oleh truk-truk yang membawa barang-barang dari luar untuk dipasarkan. Bahkan menurut salah seorang pekerja yang ada dilokasi tersebut mengatakan bahwa untuk satu truk biasanya akan membawa muatan 6 hingga 7 ton.

"Tentunya kondisi seperti ini akan lebih mempercepat proses kehancuran dari aspal-aspal yang mengokohkan jalan ini, apalagi ketika hujan turun, jalan yang tadinya kering menjadi lembab dan basah sehingga badan jalan menjadi lembab dan ketika diterpa oleh beban yang berat sudah pasti akan hancur," lanjutnya.


Drainase

Kondisi ini pun diperparah dengan tidak aktifnya drainase disepanjang Jl. Belakang Tangsi I ini. Bahkan pada salah satu jalur, drainasenya benar-benar sudah tidak ada lagi. Sementara untuk jalur yang satunya lagi masih terlihat ada. Meskipun demikian, kondisinya tidak bisa dikatakan mampu berfungsi. Pasalnya, drainase yang masih terlihat ini hanya ada pada sebagian jalan saja, tidak berfungsi sepanjang jalan, sebagian pun "mati" atau sudah tertutup tanah.

Kata Aidil, warga lainnya, hilangnya drainase ini sudah sangat lama sekali. Drainase yang tadinya bisa mengurangi kelembaban air dibadan jalan menjadi tidak teratasi, justru berakibat sebaliknya. Kehancuran jalan pun tak dapat dielakkan ditambah lagi truk bermuatan berat yang sering kali singgah di jalan ini.

Untuk mengatasi permasalahan badan jalan yang sudah hancur ini, sementara waktu Ismail bersama pekerja lainnya sudah melakukan penimbunan agar jika terjadi hujan lagi genangan air tidak mengumpul dibadan jalan. Namun itu bukan solusi yang bagus katanya, karena truk yang berat yang menggilas jalan ini tidak bisa dipertahankan.


Trotoar

Kerusakan yang terjadi saat ini tidak saja terlihat pada badan jalan yang sudah banyak hancur. Kerusakan pun terjadi disepanjang trotoar yang digunakan oleh pejalan kaki ini.

Kondisi yang cukup jelas terlihat adalah pada Jl. Hang Tuah dekat Pantai Padang. Jalan utama yang menghubungkan pusat kota dengan pantai ini terlihat luas dan bersih. Hanya saja trotoar yang ada disepanjang jalan ini memperlihatkan kondisi yang tidak mengenakkan.

Terlihat kerusakan pada trotoar ini terjadi pada beberapa titik dengan kondisi yang berbeda. Sebagian balok penyangga ke jalan yang runtuh dan sebagian lagi batu-batu yang disusun diatasnya banyak yang hilang. Bahkan di depan conter Lasera Cell yang dijalan ini beton penyangga dari banda hancur.

Kerusakan ini, menurut Muslim (60) warga sekitar, terjadi disebabkan oleh beberapa hal. Misalnya untuk batu-batu yang hilang, lebih dikarenakan proses pembersihan jalan yang mengobrak-abrik batu yang tadinya disusun dan setelah selesai tidak dirapikan kembali. Sehingga batu-batu yang sudah longgar dari posisi semula hilang begitu saja.

Kemudian kehancuran ini pun disebabkan oleh galian yang sering kali merusak trotoar tersebut. "Belum lagi disebabkan oleh sundukan akar-akar pohon pelindung yang kian tumbuh besar," ungkapnya.(***)

Selengkapnya.....